Assalammualaikum.wr.wb
Dengan Mengucapakan Puji Syukur kepada Allah
SWT, atas khendak nya kami telah dapat
menyelesaikan makalah ini. meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan
didalamnya, namun kami berharap
bisa memberikan sedikit penegtahuan tentang hal yang kami tulis ini.
Makalah ini memuat tentang Iman kepada Para Rasul
Allah, dimana didalamnya di terangkan bagaimana seharusnya kita mengimani
keberadaan Rasul-Rasul Allah, baik yang di sebutkan maupun yang tidak di
sebutkan. Maka dengan hal ini, semoga kita semua akan menjadi lebih mengetahui
dan lebih memperkuat iman kita terhadap keberadaan Rasul-Rasul Allah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan pendengar. kami menyadari
bahwa dalam penuliasan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini dapat bernmanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum.wr.wb
Rajadesa,November
2014
Penulis
!
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................. !
DAFTAR ISI........................................................................ !!
BAB I PENDAHULUAN
a.Latar
Belakang................................................................... 1
b.Rumusan
Masalah.............................................................. 1
c.Tujuan.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
a.Pengertian Iman
kepada Rasul-rasul Allah SWT........................ 2-3
b.Tugas
Para Rasul.................................................................. 3-4
c. Sifat-sifat yang Dimiliki Para Rasul.......................................... 4-5
d. Tugas dan Mukjizat Rasul...................................................... 5-6
e. Rasul-Rasul yang Ulul ‘Azmi................................................... 6-7
f. Tanda-tanda beriman kepada Rasul-Rasul
Allah........................ 7-8
g. Bukti- bukti Cinta Kepada
Rasul............................................. 8
h.Hikmah
Beriman Kepada Rasul............................................... 8-9
i. Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt....................................... 9- 10
BAB III PENUTUP
a.
Kesimpulan..................................................................... 10
b. Saran............................................................................. 11
c. Daftar Pustaka................................................................. 11
!!
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Manusia merupakan mahluk Allah
yang paling sempurna, karena Allah telah melengkapi manusia dengan akal pikiran
yang harus dipergunakan sebagai pengendali hawa nafsu sehingga dapat membedakan
hal yang baik dan yang buruk. Manusia sempurna yang paling mulia di sisi Allah
adalah orang yang bertakwa, yaitu orang yang benar-benar beriman melaksanakan
segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Iman kepada Rasul termasuk
rukun iman yang keempat dari enamrukun yang wajib di diimani oleh setiap umat
Islam.
Yang di maksud dengan iman
kepada Rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Rasul adalah orang-orang
yang telah di pilih oleh Allah SWT Untuk menerima wahyu dari-Nya untuk di
sampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh
kebahagiayan di dunia maupun di akhirat.
b. Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan iman kepada Allah
2. Tugas para Rasul Allah
3. Tanda-tanda Iman kepada Rasul Allah
4. Bukti-bukti Cinta kepada Rasul Allah
c. Tujuan
Agar dapat mengetahui hal-hal
yang belum diketahui, dan menambah wawasan atau pengetahuan bagi kita semua .
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian
Iman kepada Rasul-rasul Allah SWT
Pengertian Rasul berasal dari
bahasa arab yang berarti utusan, bahwa Allah memilih utusan-utusa-Nya dari
jenis malaikat dan kita manusia kita wajib meyakini bahwa mereka benar-benar
utusan Allah.
Iman kepada Rasul Allah
termasuk rukun iman yang keempat dari keenam rukun yang wajib diimani oleh
setiap umat Islam, yang dimaksud dengan iman kepada rasul ialah meyakini dengan
sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah di pilih Allah SWT
untukmenerima wahyu dari-Nya untuk di sampaikan kepada seluruh umat manusia
agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiayaan di dunia dan
akhirat.
Dalil Iman Kepada
Rasul Allah
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan
Al-Mukmin ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu
(Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada
mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada
mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)
"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula
yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa
suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang
perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu
rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.
2
(Q.S.Al-Mukmin:78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah
swt. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis
kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw.
sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan
kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yangtidak.
عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًااَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah
para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di
antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang
besar." (H.R. Ahmad)
b. Tugas Para
Rasul
Tugas pokok para rasul Allah
ialah menyampaikan wahyu yang mereka terima dari Allah SWT Kepada umat-Nya,
tugas ini sugguh sangat berat tidak jarang mereka mendapatkan tantangan,
penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia. Karena begitu berat tugas mereka,
maka Allah SWT Memberikan keistemewaan yang luar biasa yaitu berupa mukjizat.
Adapun pada intinya tugas rasul adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk
menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesaan. Mukjizat ialah suatu
keadaan atau kejadian luar biasa yang di miliki para Nabi atau Rasul atas izin
Allah SWT untuk membuktikan kebenaran kenabian-kenabian dan kerasulanya, dan
sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menetang atau tidak mau
menerima ajaran yang di bawannya.
3
Adapun tugas para rasul dan nabi adalah sebagai berikut :
1.Mengerjakan aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan kepada umat
manusia.
2.Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau beribadah
kepada Allah SWT.
3.Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya, mana hal-hal
yang di larang dan yang mana yang harus dikerjakan menurut perintah Allah SWT.
4.Memberikan contoh kepada umat nya bagaimana cara menghiasi diri dengan
sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat di percaya, menepati janji,
sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.
5.Memberikan kaba rgembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan
taat kepada perintah Allah SWT.
d. Sifat-sifat
yang Dimiliki Para Rasul
Sifat-safat wajib dan Mustahil yang dimiliki oleh Rasul :
1. As-Shidqu
(benar)
2. Artinya
selalu berkata benar , tidak pernah berdusta dalam keadaan bagaimanapun. Apa
yang dikatakan oleh seorang Rasul – baik berupa janji, berita, ramalan masa
depan, dan lain-lain – selalu mengandung kebenaran. Mustahil seorang Rasul
mempunyai sifat Kazib atau (pendusta), karena hal tersebut menyebabkan tidak
adanya orang yang membenarkan risalahnya. Al-Amanah (dipercaya)
4
3. Al-Amanah
(dipercaya)
Artinya seorang Rasul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang dipikulkan
ke pundaknya. Mustahil seorang Rasul memiliki sifat Khianat atau (berkhianat).
Seseorang yang khianat tidak pantas menjadi Nabi, apalagi Rasul.
4. At-Tabligh
(menyampaikan)
Arinya seorang Rasul akan menyampaikan apa saja yang diperintahakan oleh
Allah SWT untuk disampaikan. Mustahil seorang Rasul mempunyai sifat Kitman atau
(menyembunyikan) wahyu ilahi. Jika itu terjadi tentu batal nubuwwah dan
risalahnya.
5. Al-Fathanah
(cerdas)
Artinya seorang Rasul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, pikiran yang
jernih, penuh kearifan, dan kebijaksanaan. Mustahil seorang Rasul memiliki
sifat Baladah atau (tidak cerdas atau pelupa).
d. Tugas dan Mukjizat Rasul
Semua Rasul yang diutus oleh Allah SWT mempunyai tugas
yang sama yaitu menegakkan kalimat tauhid La Ilaha Illallah, mengajak umat
manusia hanya beribadah kepada Allah SWT semata, menjauhi segala macam Thaghut
yang menegakkan agama (iqamatu ad-din) Islam dalam seluruh kehidupan. Tentang
hal ini Allah berfirman :
“Dan Kami tidak mengutus seoarang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainakan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku.” (Al-Anbiya’ 21-25).
Dalam menjalankan tugasnya,
para Rasul berperan sebagai mubasysyrin dan munzirin artinya memberikan kabar
gembira bahwa Allah SWT akan memberikan keridhaan, pahala dan balasan sorga
bagi yang durhaka.
Untuk membuktikan kerasulan
dan kebenaran ajaran yang dibawa mereka, serta untuk menjawab tantangan dan
mematahkan argumentasi para penentang, para Rasul dilengkapi oleh Allah SWT
dengan mukjizat yaitu kejadian luar biasa (khawari-qul ‘adah) yang terjadi atas
izin Allah SWT.
5
Mukjizat para Rasul berbeda-beda
satu sama lain sesuai dengan kecenderungan umat masing-masing atau situasi yang
mengendaki.
Misalnya mukjizat Nabi Ibrahim AS
yang tidak hangus terbakar di dalam api besar yang menyala, bahkan beliau
merasakan kenyamanan berada di dalamnya. Bukanlah dengan maksud
mendemonstrasikan kemampuannya “tahan api”, teteapi memang keadaan waktu itu
yang menyebabkan Allah memilihkan mukjizat ini untuk Ibrahim Khalilullah.
Mukjizat Nabi Musa antara lain membelah lautan dengan tongkat, lalu terbentang
jalan raya di tengahnya, atau sebelumnya tongkat menjadi ular besar yang melahap habis ular-ular tukang sihir
suruhan Fir’aun, memang sesuai dengan tantangan dan situasi yang dihadapi oleh
musa Kalimullah waktu itu.
Begitu juga
mukjizat Nabi Isa AS yang bisa menyembuhkan bermacam-macam penyakit berat yang
tidak mampu disembukan oleh “dokter-dokter ahli” waktu istu sesuai dengan
kecenderungan dan prestasi pengobatan mas itu. Tapi Khusus untuk Nabi Muhammad
SAW disamping mukjizat yang hissiyah (indrawi) seperti keluar ir dari sela-sela
jarinya untuk keperluan para sahabat berwhudhu, beliau dilengkapi dengan mukjizat
yang abadi sepanjang zaman yaitu Kitan Suci Al-Qur’an. Hal itu sesuai dengan
tugas beliau sebagai Rasul untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman nanti,
berbeda dengan Rasul-Rasul sebelumnya yang hanya diutus untuk umat dan masa
tertentu saja.
e. Rasul-Rasul yang Ulul ‘Azmi
Rasul-Rasul yang digelari ulul ‘azmi ada
lima orang yaitu:
1. Muhammad SAW
2. Nuh AS
3. Ibrahim AS
4. Musa AS
5. Isa AS
Tentang hal itu Allah SWT berfirman:
“Maka bersabarlah kamu seperti bersabarnya Rasul-Rasul yang Ulul ‘Azmi….”
(Al-Ahqaf 46:35).
6
“Dan ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian dari Nabi-Nabi dan dari kamu
(Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, Isa putera Maryam, dan kami telah
mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (Al-Ahzab 33:7).
Ulul ‘Azmi maksudnya teguh
hati, tabah, sabar, segala cita-cita dikejar dengan segenap tenaga yang
dimiliki, hingga akhirnya tercapai juga. Sedangkan Rasul-Rasul yang ulul ‘azmi
maksudnya adalah para Rasul yang paling banyak mendapat tantangan, paling
banyak mendapat penderitaan, tapi mereka tetap teguh, tabah, sabar dan terus
berjuang hingga mereka berhasil mengemban tugas yang dipikulkan oleh Allah SWT.
f. Tanda-tanda beriman kepada Rasul-Rasul
Allah
Di antara orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai
berikut :
1. Teguh keimanannya kepada Allah SWT.
Semakin kuat keimanan seseorang kepada para Rasul Allah, maka akan semakin kuat
pula keimanannya kepada Allah SWT.
2. Meyakini kebenaran yang dibawa rasul,
kebenaran yang di bawa para rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang
berupa Al-Quran maupun hadist-hadistnya.
3. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran
wahyu Allah, jika terlebih dahulu dia beriman kepada rasul Allah sebagai
pembawa wahyu.
4. Tidak membeda-bedakan antara rasul yang
satu dengan yang lain. Dengan beriman kepada Allah otomatis berarti tidak
membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan rasul lain.
5. Menjadikan para rasul sebagai uswatun
hasanah. Para rasul yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk memimpin umatnya adalah
orang-orang pilihan di antara mereka.
Selain itu, keharusan kita meneladani rasul-rasul Allah, karena
alasan-alasan sebagai berikut :
a.
Semua rasul-rasul dima'shum
oleh Allah SWT artinya mereka selalu dipelihara dan di jaga oleh Allah Swt
untuk tidak melakukan perbuatan dosa.
7
b. Semua rasul Allah mempunyai sifat-sifat
terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan pribadi mereka.
c. Khusus nabi Muhammad SAW Sebagai
pemimpin para rasul (sayyidulmursalin) mendapat sanjungan dan pujian yang
luar biasa dari Allah SWT.
g. Bukti- bukti Cinta Kepada Rasul.
Bukti-buki cinta kepada rasul harus meneladani seluruh aspek kehidupan
Rasulullah, misalnya :
1. Dalam ibadah; diwujudkan dalam ketundukan
dalam menjalankan dan memelihara salat sesuai dengan tuntutan beliau.
2. Dalam tata cara berpakaian yang menutup
aurat, sopan, bersih, dan indah makan makanan yang halal, bersih dan bergizi,
makan tidak sampai kenyang, tidak makan kecuali setelah lapar dalam keadaan
lapar.
3. Dalam berkeluarga, misalnya sebagai
seorang suami yang harus melindungi, mencintai dan menyayangi keluarganya.
4. Seagai pemimpin umat beliau lebih
mendahulukan kepentinngan umatnya dari pada kepentingan pribadinya. Beliau
bukan tipe manusia individualistik yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
5. Sebagai anggota masyarakat, beliau bukan
manusia yang suka berdiam diri di rumah seraya memisahkan diri dengan
masyarakat sekitar, tetapi selalu berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat
dan sering mengunjungi rumah-rumah para sahabatnya.
h.Hikmah
Beriman Kepada Rasul
Beriman kepada Rasul Allah
memiliki hikmah yang sangat baik bagi kehidupan manusia, baik dalam kehidupan
secara pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun hikmah-hikmah
dengan kita beriman kepada rasul allah, antara lain:
1. Mendapat rahmat Allah SWT.
2. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala
sifat kesempurnaan-Nya.
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat
selamat dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
8
4.Memberikan petunjuk dan suri teladan sehingga akan
mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5.Memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi
manusia yang bertakwa kepada Allah swt.
6.Kita dapat membedakan antara yang benar dan yang
salah (buruk).
7.Sebagai prioritas untuk mencapai kebenaran yang
hakiki karena mendapat petunjuk dari Allah dan menjadi tahu tentang hakikat
dirinya sendiri. Sehingga akan bertambah iman kepada Allah dan juga kepada
Rasul Allah.
8.Kita mengetahui adanya kehidupan sesudah mati.
i. Fungsi
Iman kepada Rasul Allah Swt
Iman kepada Rasul Allah swt.
Mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi
iman kepada Rasul-rasul Allah swt, yaitu:
1. Mengimani
bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang mengingkari
mereka walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah
dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul.”(Qs:
Asy-syura:105).
2. Mengimani
Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah
dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang
rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(Qs:
Al-mu-min:78).
3. Membenarkan
berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
9
4. Mengamalkan
syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah
dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka
perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan
terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan sepenuhnya .”(Qs:An-nisa:65)
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan uraian atau penjelasan tentang iman kepada rasul-rasul Allah
dapat di simpulkan : iman kepada rasul adalah meyakini bahwa rasul diutus
oleh Allah untuk membimbing manusia untuk memahami peranannya didunia dan di
akhirat, para nabi dan rasul memiliki tugas sebagai khalifah Allah dan
menginformasikan tentang peraturan Allah serta menyampaikan tata cara
melaksanakannya kepada umat manusia.
Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk
menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Selain memiki
fungsi yang demikian mulia, para rasul juga dilengkapi dengan prilaku seperti
yang di jelaskan oleh Allah, antara lain untuk ikut sertanya mereka menanggung
beban penderitaan yang di derita umatnya, memiliki sifat belas kasihan, dan
tidak mau dikhususkan.
Seluruh rasul yang telah menyampaikan ajaran pada umatnya berasal dari
keturunnannya yang sama yaitu nabi Adam sehingga denga keberadaan tersebut,
maka di antara rasul yang satu dengan rasul yang lain tidak memiliki perbedaan
dalam hal inti keimanan.
10
b. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, siapapun yang membacanya agar dapat
memperhatikan dan memahami tentang iman kepada rasul, dan dapat menerapkannya
dimasyarakat.
Dan semoga dapat bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain baik di dunia
maupun di akhirat nanti, adapun kekurangan dari makalah ini datangnya dari
penulis karna kami adalah manusia biasa dan kami sangat harapkan kritik dan
saran dari pembaca lebih dan kurangnya mohon dimaafkan Wasalamualaikum Warohmatulahi
Wabarokatuh.
C. Daftar Pustaka
Ø Smith, Margaret. 2001. Mistikus Islam, Ujaran-Ujaran dan Karyanya.
Surabaya: Risalah Gusti.
Ø Sirojd, Said Aqil. 2006. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, mengedepankan Islam
Sebagai Inpirasi Bukan Aspirasi. Jakarta: Mizan Pustaka.
Ø Prof.Dr.M.Mutawalli Asy-Sya’rawi. 2000. Dosa Dosa Besar
. gema insane press. Jakarta.
Ø USt. Drs. Moh. Saifulloh Al Aziz S.
2002. Fiqih Islam Lengkap pedoman hukum ibadah umat islam dengan berbagai
permasalahannya. Terbit terang. Surabaya
11