MAKALAH PAI
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
DISUSUN OLEH :
=> Kelompok 5 XI TKJ 1
SMK NEGERI 1 RAJADESA
Jln. Raya Kubang Atas No. 05 Sirnabaya Rajadesa
KEMENTRIAN AGAMA 2015
CIAMIS
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum.wr.wb
Dengan
Mengucapakan Puji Syukur kepada Allah SWT, atas kehendak-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun
banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun kami berharap bisa
memberikan sedikit penegtahuan tentang hal yang kami tulis ini.
Makalah ini memuat tentang Perkembangan
Islam Pada Masa Modern, dimana didalamnya di terangkan tentang proses Perkembangan Islam Pada Masa Modern. Maka
dengan hal ini, semoga kita semua akan menjadi lebih mengetahui Proses Perkembangan Isalam Pada Masa Modern.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
dan pendengar. kami menyadari bahwa dalam penuliasan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga makalah ini dapat bernmanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum.wr.wb
Rajadesa, Januari 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Perumusan
Masalah .................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu
Pengetahuan, Dan Kebudayaan .......... 2
B.
Perkembangan
Kebudayaan Pada Masa Pemabaharuan.............................. 6
C.
Manfaat
Sejarah Islam Pada Masa Pembaruan............................................ 7
D.
Perilaku
Cerminan Penghayatan Terhadap Sejarah Islam Pada Masa Pembaruan..... 7
E.
Pengaruh
Perkembangan Dunia Islam Terhadap Umat Islam Di Indonesia 8
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 10
B.
Saran............................................................................................................ 10
C.
Daftar
Pustaka............................................................................................. 11
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh
sebagian besar umat di dunia. Penyebaran islam sangat pesat, karena Islam agama
yang mudah diterima oleh manusia meskipun tidak semuanya menerima islam, hingga
tahun 2013 saja tercatat lebih dari 7 miliar penduduk muslim di dunia, mungkin
sekarang sudah bertambah semakin banyak penduduk muslim di dunia. Pada catatan
sejarah perkembangan islam berkembang sangant pesat sejak jaman Rasullah SAW
hingga saat ini. Meskipun banyak sekali mendapat halangan dan rintangan tetapi
islam dapat bertahan bahkan berkembang sampai sekarang. Seiring perkembangan
dan pembaharuan islam bermunculan lah banyak tokoh-tokoh islam yang melakukan pengembangan
ajaran islam dan pembaharuan pada bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
B.
Rumusan Masalah
Sesuia
dengan latar belakang diatas, pada makalah ini kami akan membahas tentang :
1. Apa saja perkem bangan islam pada
masa modern ?
2. Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan
dalam perkembangan islam ?
BAB II PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN AJARAN ISLAM, ILMU
PENGETAHUAN, DAN KEBUDAYAAN
1. Pada bidang Akidah
Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab
adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad
ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari
nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab
adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap
paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka
telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar
luas di dunia Islam
Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul
Wahab melihat makam-makam syekh tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan
desa-desa mempunyai makam sekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam
itulah uamt Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang
dimakamkan disana untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada
yang meminta diberi anak, jodoh disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang
minta diberi kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal. Syekh atau wali
yang telah meninggal dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk
meyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini.
Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa
tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT.
Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar
dalam Islam . oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab
memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran
sebagai berikut.
a.
Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang
menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
b.
Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid
yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan
kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian
juga dinyatakan sebagai musyrik
c.
Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar
dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
d.
Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
e.
Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirik
f.
Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan
qiyas merupakan kekufuran
g.
Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan
kekufuran.
h.
Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi
bebas juga termasuk kekufuran.
Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam
yang banyak dikunjungi denngan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan
lain-lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk
dihapuskan. Pemikiran-pemikiran Muhammad Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh
pada perkembangan pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut :
a.
Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli
ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber
b.
Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
c.
Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif
berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn Su’ud
dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar
luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat
menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi
ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan
nama Wahabiyah.
2. Pada bidang Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan
yang didasarkanpada rasioanlitas atau akal dan iman. Ayat-ayat Al Qur’an banyak
memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan,
Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang
telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan yang dimiliki itu,
masih belum cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang ada di
dunia ini. Firman Allah SWT.
Artinya : “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut
(menjadi tinta), ditambahkan kepada tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya,
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya
Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.” (QS luqman : 27)
Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang positif dari
para pemikir Islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman pertengahan
(1250-1800 M) hingga periode modern (1800 m dan seterusnya). Masa pembaruan
merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya mesir ke tangan barat
menynadarkan umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih
tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam
mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam.
Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut.
a. Praperiode modern (1250-1800 M)
Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu pengetahuan
telah dimulai sjak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani.
Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh
kekalahan-kekalahan yang dialami melalui peperangan melawan negara-negara
Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani
ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan
Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia
dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699
Kekalahan yang menyakitkan ini mendorong raja-raja dan
pemuka-pemuka kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki
sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan
kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang terkemuka pada waktu itu.
Negara Eropa mulai mempunyai arti yang penting bagi cendikiawan atau
pemuka-pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir
dan rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim ke Eropa untuk
mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat
Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai duta di
Paris dengan tugas khusu mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan,
dan institusi-institusi lainnya serta memberi laporan tentang kemajuan tekhnik,
organisasi angkatan perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan,
karantina, kebun binatang, adat istiadat dan lain sebagainya seperti ia lihat
di Perancis. Di tahun 1741 M anaknya, Said Mehmed dikirim pula ke paris
Laporan-laporan kedua duta ini menarik perhatian Sultan
Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di kerajaan Usmani. Pada tahun
1717 M, seorang perwira Perancis bernama De Rochefart datang ke Istanbul dengan
usul membentuk suatu korps artileri tentara Usmani berdasarkan ilmu-ilmu
kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang Perancis yakni Comte De
Bonneval yang kemudia masuk Islam dengan nama baru Humbaraci Pasya. Ia bertugas
melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat (meriam) modern. Untuk
menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh Macarthy dari Irlandia, Ramsay dari
Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha ahli-ahli Eropa inilah, taktik
dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam angkatan perang usmani. Maka
pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer untuk pertama kalinya.
Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan
dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu
pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang disertai
pula oleh usha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki. Suatu badan
penerjemah yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M
Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia
Islam atau barat ialah Ibnu Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang
seni atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031 M) dan penyair lirik Hafiz
(1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib, sangat dikenal
luas saat itu
b. Pembaruan pada periode modern (1800 M – dan
seterusnya)
Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh – tokoh
pembaruan yang pokok – pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai
bidang telah memberikan sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa tokoh
yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara
lain sebagai berikut.
1) Jamaludin Al Afgani (Iran
1838 – Turki 1897)
Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan
oleh sayid Jamaludin Al Afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki,
Iran, mesir dan India. Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia
mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya
kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan
sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki
menghadapi tantangan kuat dari para ulama. Pada akhirnya ia diusir dari negara
tersebut.
2) Muhammad Abduh (mesir
1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa
negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida
mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan
Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara
umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan
pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal
Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad
Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat
bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa
akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan
masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
3) Toha Husein (Mesir Selatan
1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat
mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang
gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari
sudut nilai praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu
kebudayaan yang amat tinggi. Pandangannya dianggap sekularis karena
mengunggulkan ilmu pengetahuan.
4) Sayid Qutub (Mesir 1906-1966)
dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan
pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan
memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan
tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi
ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam
relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh
memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap
bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang
mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak
cukup memuaskan mereka.
5) Sir Sayid Ahmad Khan (india
1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan
saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum
muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan Al
Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan
tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan
mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil. Di
barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayuldan cengkeraman
kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib
membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari
pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara lain
dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya adalah
teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an
6) Sir Muhammad Iqbal (Punjab
1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang
merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat
mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang
bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini muncul dari karya utamanya di tahun
1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought in Islam(Pembangunan
Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilahrecontruction,
ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk
dikonsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan
mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20
B. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN PADA MASA PEMABAHARUAN
Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam dengan
keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti
Turki Usmani. Di dunia Islam, ilmu pengetahuan modern mulai menjadi tantangan
nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir
pada tahun 1798 dan semakin meningkat setelah sebagian besar dunia Islam
menjadi wilayah jajahan atau dibawah pengaruh Eropa.akhirnya serangkaian
kekalahan berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya dinasti Usmani di Turki.
Proses ini terutama disebabkan oleh kemjuan tekhnologi barat. Setelah
pendudukan Napoleon, Muhammad Ali memainkan peranan penting dalam kampanye
militer melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha Usmani menjadi Pasya pada
tahun 1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894
Buku-buku ilmu pengetahuan dalam bahasa Arab diterbitkan.
Akan tetapi, saat itu terdapat kontroversial percetakan pertama yang didirikan
di Mesir ditentang oleh para ulama karena salah satu alatnya menggunakan kulit
babi. Muhammad Ali Pasya mendirikan beberapa sekolah tekhnik dengan
guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim lebih dari 4000 pelajar ke Eropa
untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan
Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak menerima
ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama kehidupan kerajaan atau organisasi
pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari Bizantium, sedangkan
dari Arab, mereka mendapat ajaran tentang prinsip ekonomi, kemasyarakatan, dan
ilmu pengetahuan.
Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai bangsa yang
senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa lain dan bersikap terbuka terhadap
kebudayaaan luar. Para ilmuwan ketika itu tidak menonjol. Namun demikian,
mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa
bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan Muhammad Al Fatih,
masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi
pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan
keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasalh dari gereja Aya
Sophia.
Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan warisan
dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang
cukup diperhitungkan dunia dewasa ini. Al Qur’an terus menerus dibaca dan
dikaji oleh kaum muslim. Budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong
dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.
Toleransi beragama merupakan salah satu kebudayaan Islam
dan tidak ada satupun ajaran Islam yang bersifat rasialisme. Dalam hal ini,
agama yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad mengandung amanat yang mendorong
kemajuan bagi seluruh umat manusia, khusunya umat Islam di dunia.
C. MANFAAT SEJARAH ISLAM PADA MASA PEMBARUAN
1. Sejarah
dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang dialami umat
manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari sejarah
mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari kisah dalam
Al Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan
yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan
datang.
2. Pelajaran
yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap.
Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya, orang
tersebut akan mendapat keselamatan
3. pembaruan
akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-perubahan
sehingga suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan efisien
4. dalam
sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan
bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran
ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi
5. pembaruan
mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai contoh, pada zaman
Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah tradisional tidak sesuai lagi
dengan tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu, dibuatlah
pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur ilmu pengetahuan
umum ke dalam sistem pendidikan negara tersebut.
6. corak atau
bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapi
persoalan duniawi sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia untuk
menentukannya. Hal seperti ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam
menghapus sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.
D. PERILAKU
CERMINAN PENGHAYATAN TERHADAP SEJARAH ISLAM PADA MASA PEMBARUAN
Ada beberapa perlaku yang dapat dijadikan cerminan
terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini.
Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan
menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan hadis
2.
Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat
langkah-langakah inovatif agar kehidupan menusia dapat damai dan sejahtera baik
di dunia maupun di akhirat.
3.
Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh
kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau
kurang baik tidak akan terualng kembali.
4.
Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang
telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun
tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan
dari Allah SWT
5.
Ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masa pembaruan cukup
canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh
kemajuan yang lebih baik bagi gemerasi-generasi muslim di masa depan.
E. PENGARUH
PERKEMBANGAN DUNIA ISLAM TERHADAP UMAT ISLAM DI INDONESIA
Pembaruan di negara-negara timur tengah tidak hanya
tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke Indonesia.
Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Gema pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an
syekh Muhammadn Abdul Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap
tokoh-tokoh seperti Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji
Abdur Rahman (Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris
(Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji
Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka
terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah suci
pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru timur tengah
tersebut adalah timbulnya gerakan paderi. Gerakan tersebut ingin membersihkan
ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan perbuatan-perbuatan yang bukan
Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan adat dan golongan
Paderi.
2.
Pada tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al
Minangkabawy, seorang ulama besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat
kedudukan mulia di kalangan masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari
tanah suci. Murid-murid dari syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan
pembaruan di minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka
antara lain sebagai berikut : Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya
Hamka), Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan
(pendiri Muhammadiyah)
3.
Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam
modern di Indonesia pada awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik
maupun ekonomi. Organisasi tersebut ialah sebagai berikut:
a. Jamiatul
Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi
muda penerus perjuangan Islam dan berlokasi di Jakarta
b. Muhammadiyah
(18 November 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan. Ia memiliki pemikiran
yang tidak menghendaki berkembangnya bid’ah, tahayul kurafat dan mengembalikan
ajaran Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan hadis di Yogyakarta
c. Al Irsyad
(1914 M) dibawah pimpinan Ahmad Sukarti dan bertempat di Jakarta.
d. Persatuan
Islam (persis) dibawah pimpinan Ahmad Hasan yang didirikan tahun 1923 di
Bandung. Al Irsyad dan Persis memiliki bentuk gerakan yang hampir sama dengan
Muhammadiyah.
e. Seriakt
Dagang Islam (1911) di bawah pimpinan Haji Samanhudi di Solo. Pada awalnya
gerakan tersebut bersifat ekonomi dan keagamaan. Akan tetapi kemudian berubah
menjadi kegiatan yang bersifat politik. Terjadi perubahan kembali menjadi
Partai Serikat Islam dan pada tahun 1929 kembali berubah menjadi PSII (partai
Serikat Islam Indonesia).
f. Jamiyatul
Nahdatul Ulama (NU) yang lahir 13 Januari 1926 di surabaya di bawah pimpinan KH
Hasym Asyari. Nahdatul Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin
masyarakat muslim menuju cita-cita kejayaan Islam. Gerkannya kemudian juga
berubah ke arah politik
g. Matla’ul Anwar
(1905) di Menes, Banten yang didirikan oleh KH M. Yasin. Organisasi ini
bersifat sosial keagamaan dan pendidikan.
h. Pergerakan
Tarbiyah (Perti) di Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli
pada tahun 1928. organisasi ini bergerak di bidang pendidikan, membasmi bid’ah,
khurafat dan tahayul serta taklid di kalangan umat Islam
i. Persatuan
Muslim Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di bukit
tinggi. Organisasi ini pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi kemudian menjadi
partai politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia. Pemimpinnya adalah Muchtar
Lutfi
j. Majlis Islam
‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakarsa KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansur
pada tahun 1937. pada mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan
politik, tapi pada akhirnya terlibat pula dalam politik praktis yaitu dengan
melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya
organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan
kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma menjadi kegiatan politik
yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan mendapat
pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat
nasional maupun internasional.
BAB
III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Masa
pembaharuan (Modern) bagi dunia islam adalah masa yang dimulai dari tahun1800M sampai sekarang. Masa
pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran umat islam terhadap
kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai
bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada
awal masa pembaharuan , kondisi islam secara politis berbeda di bawah penetrasi kolonialisme.
Baru pada pertengahan abad ke-20 M dunia islam bangkit memerdekakan negaranya
dari penjajahan bangsa barat (Eropa). Pada dasarnya materi di atas
kesemuanya mengandung fakta dalam kejadian dansejarah yang merupakan
menurut kurun waktu trerjadinya islam pada masa pembaharuan tapi di
sisi lain ada juga yang mengandung seperti:
· Konsep yaitu, pembaharuan merupakan
membangkitkan kembali Islam yang murni(maksud disini tetap dalam kontek
pembaharuan dalam Islam) sebagai mana yang telahpernah dicontohkan Nabi dan
kaum Salaf.
· Prinsip, yaitu dasar-dasar yang
dijadikan pemerintahan islam dalam memertahankanajaran islam atas pengaruh
ajaran-ajaran lain seperti upaya untuk memperbaikikududukan islam paham
Tauhid dan Islam pada saat itu yang telah bercampur aduk dengan
ajaran-ajaran sejak abad ke-13.
· Nilai, yaitu hikmah yang dapat
kita ambil pada masa pembaharuan islam dalammemperjuangkan sajaran
islam serta pemerintahan islam.
· Proses, yaitu proses terjadinya
dalam pembaharuan islam itu sendiri.Menjelang dan pada masa awal-awal
pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun1800M. umat islam diberbagai Negara
telah menyimpang dari ajaran islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan
itu tedapat dalam hal:
-Ajaran
Islam tentang ketauhidan telah tercampur dengan kemaksatan.
-Adanya kelompok umat Islam yang selama hidup
didunia ini hanya mementngkanurusan akhirat dan meninggalkan
dunia.Penyimpangan- penympangan umat slam terhadap ajaran agamanya seperti
tersebut,mendorong lahrnya para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan umat
islam agarkembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada
Al-Qur’an dan As-Sunnah(hadis).
B.
SARAN
Perkembangan
islam pada awalnya memang agak terhambat dari negara Eropa. Tetapi, dengan
adanya kesadaran dari umat muslim bahwa ilmu pengetahuan itu penting.
Muncul lah tokoh-tokoh islam pada masa Pembaharuan yang mengusahakan agar
islam tidak ketinggalan terlalu jauh dari bangsa-bangsa
barat (eropa). Mereka melakukan modernisasi dalam bidang pendidikan
sampai mendirikan perguruan perguruan tinggi untuk menyebarkan
ilmu.
Untuk
itu, sebagai umat muslim hendaknya kita meniru semagat para tokoh-tokoh islam
yang berjuang agar islam tidak ketinggalan dengan bangsa eropa. Dengan begitu
islam tidak akan mudah kalah dengan bangsa barat (eropa).
C. DAFTAR PUSTAKA
mantap bos blog y...eheh
BalasHapusajarin saya donk cara merapihkan blog pada judul label y..
mampir y d blog http://infotuotrial.blogspot.com
Sip, bantu tugas gue banget.. makasih :)
BalasHapusBAGUS ,,,SAYA MINTA IZIN COPAS
BalasHapusnice izin copaz gan.. :V
BalasHapus