About

Kamis, 13 Maret 2014

Makalah Angin




MAKALAH IPA
ANGIN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA




DISUSUN OLEH:

● Rian Indra Permana


SMK NEGERI 1 RAJADESA
Jln. Raya Kubang Atas No. 05 Sirnabaya Rajdesa
KEMENTRIN AGAMA 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya, saya diberi kesehatan wal’afiat, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata pelajaran IPA Makalah yang berjudul Angin ini merupakan aplikasi dari saya, selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran tersebut juga untuk memberikan pengetahuan tentang hal mengenai Angin. kami berharap, Makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran atau menjadi referensi dalam mengenal dan mempelajari tentang Angin. Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.



Ciamis,    Maret 2014


Penulis



i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….    i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………     ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………    1
1.      Latar Belakang…………………………………………………………..      1
2.      Rumusan Masalah……………………………………………………….      1
3.      Tujuan…………………………………………………………………...      1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….     2
A.    Pengertian Angin………………………………………………………..      2
B.     Pengaruh Angin Terhadap Tanaman……………………………………       3
1.      Di Tinjau Dari Segi Keuntungannya………………………………..       3
2.      Di Tinjau Dari Segi Kerugiannya…………………………………..        3
C.     Proses Terjadinya Angin………………………………………………..       5
1.      Proses Terjadinya Angin Passat…………………………………….       5
2.      Proses Terjadinya Angin Muson……………………………………       5
3.      Proses Terjadinya Angin Darat Dan Angin Laut…………………...       6
4.      Proses Terjadinya Angin Gunung Dan Angin Lembah…………….       6
D.    Faktor Terjadinya Angin………………………………………………..       7
BAB III PENUTUP
     Kesimpulan…………………………………………………………………       8
     Daftar Pustaka……………………………………………………………..       9


ii
BAB I PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang
Angin merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca yang lain seperti suhu, kelembaban udara maupun pergerakan awan. Arah datangnya angin akan berpengaruh terhadap kandungan uap air yang dibawanya. Ketika angin banyak mengandung air maka akan terbentuk awan. Hal ini terjadi pada saat awal musim hujan. Selain itu, angin yang banyak mengandung uap air akan meningkatkan kelembaban udara dan dapat pula menurunkan suhu udara. Angin dalam budidaya pertanian dapat berpengaruh langsung seperti merobohkan tanaman. Namun pengaruh angin secara tidak langsung sangat komplek baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi tanaman. Dengan adanya angin maka akan membantu dalam penyerbukan tanaman dan pembanihan alamiah. Namun kelemahannya juga akan terjadi penyerbukan silang dan penyebaran benih gulma yang tidak dikehendaki. Selain itu angin merupakan salah satu penyebar hama dan patogen yang dapat mempertinggi serangan hama dan penyakit yang akan sangat merugikan.

2.    Rumusan masalah
a.    Apa pengertian angin?
b.    Apa pengaruh angin terhadap tanaman?

3.    Tujuan
a.       Mengetahui manfaat & kerugian angina
b.      Untuk mengetahiui Seberapa besar pengaruh angin pada tanaman

1
 
BAB II  PEMBAHASAN

A.    Pengertian Angin


Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerahyang bertekanan rendah yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin. . Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.. Dalam mengukur kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata.  Kecepatan angin rata-rata adalah jumlah seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di bagi dengan jumlah pengamatan tanpa memperhatikan arah angin.. Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak digunakan adalah anemometer mangkok. Kecepatan angin dapat diukur dalam satuan meter per detik, kilometer per jam, atau knot (1 knot– sekitar 0,5 m/s). Arah angin diukur dalam satuan derajat yaitu utara 360°, selatan180°, timur 90°, barat 270°, dan seterusnya. Beberapa contoh angin yang diberi nama sesuai dengan arah datangnya angin yaitu angin darat adalah angin yang datang dari arah darat, angin laut adalah angin yang datang dari laut . Pada permukaan bumi terdapat atmosfer yang diakibat perbedaan dalam menerima energi matahari, maka dalam skala luas/global angin membentuk sirkulasi tertentu. Oleh karena itu maka angin memiliki laju dan arah. Di samping angin yang bergerak dalam skala luas terdapat angin yang terjadi di lokasi tertentu atau disebut angin lokal. Contoh dari angin lokal adalah angin laut dan angina darat.
2
 


B.     Pengaruh Angin terhadap Tanaman

Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti  suhu yang optimum dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan daun, maupun pergerakan awan, Membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk  dan juga Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan  tanaman.

1.  Ditinjau dari segi keuntungannya
Ditinjau dari segi keuntungannya,angin sangat membantu dalam penyerbukan tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk  lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang.

2.    Dari segi kerugiannya,
Dari segi kerugiannya angin yang kencang  dapat menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan, karena angin  bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan  hama penyakit seperti perkembangan jamur. Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca. Keadaan cuaca yang sangat lembab sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur. Serangan patogen cenderung akan meluas bila kelembaban tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa patogen dipencarkan oleh angin. Dari hasil penelitian Tantawi (2007) diketahui bahwa pemencaran konidium pada satu musim tanam tembakau di Jember didukung oleh peningkatan kecepatan angin dan penurunan kelembaban udara. Pada bulan kering maupun bulan lembab peningkatan kecepatan angin yang
3
 
diikuti dengan menurunnya kelembaban udara akan mendukung pemencaran konidium. Berdasarkan data aktual untuk memencarkan konidium hanya memerlukan kecepatan angin 0,28 m/det pada suhu 25ÂșC.
Selain sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi peningkatan jumlah luka pada tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan permukaan tanaman yang basah. Penyebaran penyakit yang sangat cepat dimungkinkan karena adanya angin baik secara langsung atau tidak langsung melalui vektor yang dapat terbawa angin dalam jarak jauh. Selain itu karena hembusan keras angin atau karena saling bersinggungan antar tanaman atau melalui pasir yang diterbangkan juga dapat menyebabkan permukaan tanaman terluka dan hal ini memungkinkan terjadinya infeksi.
Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin karena jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang tidak terhitung, mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah diangkut oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan udara yang paling tingginya ribuan meter pun masih terdapat spora. Pada kenyataannya penyakit tertentu hanya dapat disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan sering sangat pendek. Pada umumnya spora akan mati karena kekeringan dan sinar matahari pada waktu disebarkan jarak jauh itu, sedangkan pada waktu mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau bagian yang rentan. Semakin cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan semakin jauh keberadaannya.
Angin hampir tidak bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu pengelolaan lingkungan karena adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu menghindari adanya pengaruh yang tidak dikehendaki misalnya penanaman tanaman sejenis agar tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika permasalahan penyebaran patogen maka usaha yang dapat dilakukan yaitu pengendalian sedini mungkin agar mengurangi jumlah patogen yang dapat disebarkan
4
 


oleh angin. Selain itu dapat pula menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan
arah angin dapat sedikit dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat kecepatan angin. Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah angin menuju pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga penyebaran patogen akan lebih kecil.


C.    Proses Terjadinya Angin
Berikut ini adalah proses terjadinya beberapa jenis angin:
1.    Proses Terjadinya Angin Passat
Angin passat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah sekitar lintang 30 derajat (baik lintang utara maupun selatan yang bertekanan maksimum dan sekitar lintang 10 derajat yang bertekanan minimum.

2.    Proses Terjadinya Angin Muson
Benua (daratan) dan samudra (perairan) merupakan dua wilayah yang memiliki sifat fisika berbeda dala hal menerima energi panas. Sebagai material padat, benua lebih cepat menyerap panas tetapi cepat pula melepaskannya. Sebaliknya, samudra atau wilayah perairan lebih lambat menerima dan melepaskan enegi panas. Perbedaan sifat fisik kedua wilayah ini tentunya mengakibatkan perbedaan kerapatan dan tekanan udara. Akibat adanyaperbedaan tekanan udara yang sangat mencolok antara wilayah benua dan samudra, mengalirlah massa udara yang disebut angin muson (monsoon) dari kawasan benua ke samudra atau sebaliknya. Perubahan arah gerakan muson biasanya seiring dengan pergantian musim panas dan dingin.

5
 


3.    Proses Terjadinya Angin Darat Dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut merupakan jenis angin lokal yang terjadi di wilayah
pantai dan sekitarnya. Massa daratan mempunyai sifat fisik cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan, massa lautan lambat dalam menyerap panas dan lambat pu;a melepaskannya.
Sifat ini menyebabkan perbedaan tekanan udara pada kedua tempat tersebut dalam waktu yang bersamaan. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas, sehingga udara menjadi panas lalu memuai dan bertekanan lebih rendah dari lautan. perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari laut ke darat. Angin dari laut ke darat ini disebut sebagai angin laut.
Sedangkan pada malam hari tekanan udara di darat lebih tinggi dibanding tekanan udara di laut. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari darat ke laut seingga terjadilah angin darat.
4.    Proses Terjadinya Angin Gunung Dan Angin Lembah
Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung pegunungan lebih dahulu disinari matahari bila dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah lembah masih relatif dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini disebut sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.

6
 
D.   Faktor Terjadinya Angin
        Salah satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan. Gaya gradien tekanan timbul karena adanya perbedaan suhu udara. Dalam hal ini hubungan antara permukaan bumi dalam menerima energi radiasi matahari yang sama tapi mempunyai laju pemanasan yang berbeda – beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Perbedaan tekanan udara pemanasan terlihat dari suhu udara yang berada langsung diatas permukaan yang terpanasi sehingga menyebabkan ketidakseimbangan yang menimbulkan perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Gradien tekanan ini akan memicu terjadinya angin. Atmosfer selalu berusaha membentuk sebaran tekanan yang seragam, maka massa udara yang padat dari tekanan tinggi mengalir ke tempat bertekanan rendah dimana massa udaranya relatif lebih renggang. Kuat atau lemahnya hembusan angin ditentukan oleh besarnya kelandaian tekanan udara atau dengan kata lain kecepatan angin sebanding dengan kelandaian tekanan udaranya. Disamping kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek (frictional force) (Pariwono, 1989). Semakin besar perbedaan tekanan udara maka semakin besar pula kecepatan angin berhembus (Hasse dan Dobson, 1986 dalam Farita, 2006). Faktor lain yang berpengaruh dalam pembentukan angin adalah gaya coriolis. Gaya coriolis timbul akibat rotasi bumi. Gaya coriolis menyebabkan perubahan gerak angin ke arah kanan pada belahan bumi bagian utara dan pembelokan angin ke arah kiri pada belahan bumi bagian selatan.
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor :
1) Gradien barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
        Makin besar gradien barometrik, makin besar pula kekuatannya. Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 900 sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke atas.
7
 


BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Angin selain sebagai unsur cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kondisi disekitar tanaman. Selain pengaruhnya banyak bermanfaat bagi tanaman, potensi kerugian tanaman yang disebabkan adanya angin juga besar. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan terhadap lingkungan agar fungsi angin lebih mengarah pada hal yang mendukung budidaya pertanian. Usaha pengelolaan angin di lahan pertanian memang sangat sulit. Namun usaha masih dapat dilakukan walaupun hanya berpengaruh kecil.













8
 
DAFTAR PUSTAKA







9

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.