MAKALAH IPA
ANGIN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran IPA
DISUSUN OLEH:
● Rian Indra Permana
SMK NEGERI 1 RAJADESA
Jln. Raya
Kubang Atas No. 05 Sirnabaya Rajdesa
KEMENTRIN AGAMA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya, saya
diberi kesehatan wal’afiat, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata pelajaran IPA Makalah yang berjudul Angin ini merupakan
aplikasi dari saya, selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran tersebut juga
untuk memberikan pengetahuan tentang hal mengenai Angin. kami berharap, Makalah
ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran atau menjadi referensi dalam mengenal
dan mempelajari tentang Angin. Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan
sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Ciamis, Maret 2014
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
1. Latar
Belakang………………………………………………………….. 1
2. Rumusan
Masalah………………………………………………………. 1
3. Tujuan…………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….
2
A. Pengertian
Angin……………………………………………………….. 2
B. Pengaruh
Angin Terhadap Tanaman…………………………………… 3
1.
Di Tinjau Dari Segi Keuntungannya……………………………….. 3
2.
Di Tinjau Dari Segi Kerugiannya………………………………….. 3
C. Proses
Terjadinya Angin……………………………………………….. 5
1.
Proses Terjadinya Angin Passat……………………………………. 5
2.
Proses Terjadinya Angin Muson…………………………………… 5
3.
Proses Terjadinya Angin Darat Dan Angin Laut…………………... 6
4.
Proses Terjadinya Angin Gunung Dan Angin
Lembah……………. 6
D. Faktor
Terjadinya Angin……………………………………………….. 7
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………… 8
Daftar Pustaka…………………………………………………………….. 9
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Angin
merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan mempengaruhi
unsur cuaca yang lain seperti suhu, kelembaban udara maupun pergerakan awan.
Arah datangnya angin akan berpengaruh terhadap kandungan uap air yang
dibawanya. Ketika angin banyak mengandung air maka akan terbentuk awan. Hal ini
terjadi pada saat awal musim hujan. Selain itu, angin yang banyak mengandung
uap air akan meningkatkan kelembaban udara dan dapat pula menurunkan suhu
udara. Angin dalam budidaya pertanian dapat berpengaruh langsung seperti
merobohkan tanaman. Namun pengaruh angin secara tidak langsung sangat komplek
baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi tanaman. Dengan adanya angin maka
akan membantu dalam penyerbukan tanaman dan pembanihan alamiah. Namun
kelemahannya juga akan terjadi penyerbukan silang dan penyebaran benih gulma
yang tidak dikehendaki. Selain itu angin merupakan salah satu penyebar hama dan
patogen yang dapat mempertinggi serangan hama dan penyakit yang akan sangat
merugikan.
2. Rumusan
masalah
a. Apa
pengertian angin?
b. Apa
pengaruh angin terhadap tanaman?
3. Tujuan
a. Mengetahui
manfaat & kerugian angina
b. Untuk
mengetahiui Seberapa besar pengaruh angin pada tanaman
1
|
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Angin
Angin adalah
udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerahyang bertekanan
rendah yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah
kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin. . Kecepatan angin
adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua
meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin
merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda
pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya
tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi
oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.. Dalam mengukur kecepatan angin
terdapat istilah kecepatan angin rata-rata.
Kecepatan angin rata-rata adalah jumlah seluruh kecepatan angin pada
saat pengamatan di bagi dengan jumlah pengamatan tanpa memperhatikan arah
angin.. Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut
anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak digunakan adalah anemometer
mangkok. Kecepatan angin dapat diukur dalam satuan meter per detik, kilometer
per jam, atau knot (1 knot– sekitar 0,5 m/s). Arah angin diukur dalam satuan
derajat yaitu utara 360°, selatan180°, timur 90°, barat 270°, dan seterusnya.
Beberapa contoh angin yang diberi nama sesuai dengan arah datangnya angin yaitu
angin darat adalah angin yang datang dari arah darat, angin laut adalah angin
yang datang dari laut . Pada permukaan bumi terdapat atmosfer yang diakibat
perbedaan dalam menerima energi matahari, maka dalam skala luas/global angin
membentuk sirkulasi tertentu. Oleh karena itu maka angin memiliki laju dan
arah. Di samping angin yang bergerak dalam skala luas terdapat angin yang
terjadi di lokasi tertentu atau disebut angin lokal. Contoh dari angin lokal
adalah angin laut dan angina darat.
2
|
B.
Pengaruh
Angin terhadap Tanaman
Secara
luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang optimum dimana tanaman tumbuh dan
berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara yang berpengaruh terhadap
penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan daun, maupun pergerakan awan,
Membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk dan juga Membawa gas-gas yang sangat
dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
1. Ditinjau
dari segi keuntungannya
Ditinjau
dari segi keuntungannya,angin sangat membantu dalam penyerbukan tanaman. angin
akan membawa serangga penyerbuk lebih
aktif membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan
pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi
berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih dan
akan menimbulkan penyerbukan silang.
2. Dari
segi kerugiannya,
Dari
segi kerugiannya angin yang kencang
dapat menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan, karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga
tanaman perlu diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan hama penyakit seperti perkembangan jamur.
Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca. Keadaan cuaca yang sangat
lembab sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur. Serangan patogen cenderung
akan meluas bila kelembaban tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa patogen dipencarkan oleh angin. Dari hasil penelitian Tantawi (2007)
diketahui bahwa pemencaran konidium pada satu musim tanam tembakau di Jember
didukung oleh peningkatan kecepatan angin dan penurunan kelembaban udara. Pada
bulan kering maupun bulan lembab peningkatan kecepatan angin yang
3
|
diikuti dengan
menurunnya kelembaban udara akan mendukung pemencaran konidium. Berdasarkan
data aktual untuk memencarkan konidium hanya memerlukan kecepatan angin 0,28
m/det pada suhu 25ºC.
Selain
sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi peningkatan jumlah luka pada
tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan permukaan tanaman yang
basah. Penyebaran penyakit yang sangat cepat dimungkinkan karena adanya angin
baik secara langsung atau tidak langsung melalui vektor yang dapat terbawa
angin dalam jarak jauh. Selain itu karena hembusan keras angin atau karena
saling bersinggungan antar tanaman atau melalui pasir yang diterbangkan juga
dapat menyebabkan permukaan tanaman terluka dan hal ini memungkinkan terjadinya
infeksi.
Banyak jamur
parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin karena jamur membentuk
dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang tidak terhitung, mempunyai
ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah diangkut oleh angin dalam
jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada umumnya terdapat dalam lapisan
udara di dekat tanah, di lapisan udara yang paling tingginya ribuan meter pun
masih terdapat spora. Pada kenyataannya penyakit tertentu hanya dapat
disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan sering sangat pendek. Pada
umumnya spora akan mati karena kekeringan dan sinar matahari pada waktu
disebarkan jarak jauh itu, sedangkan pada waktu mengendap tidak tepat jatuh
pada tumbuhan atau bagian yang rentan. Semakin cepat anginnya maka spora yang
akan tersebar pun akan semakin jauh keberadaannya.
Angin hampir
tidak bisa dikendalikan. Perlu adanya suatu pengelolaan lingkungan karena
adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu menghindari adanya pengaruh yang tidak dikehendaki misalnya
penanaman tanaman sejenis agar tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika
permasalahan penyebaran patogen maka usaha yang dapat dilakukan yaitu
pengendalian sedini mungkin agar mengurangi jumlah patogen yang dapat
disebarkan
4
|
oleh angin. Selain itu dapat pula
menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan
arah angin dapat sedikit
dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin
perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon
10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat
kecepatan angin. Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah angin menuju
pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga penyebaran patogen akan lebih kecil.
C.
Proses
Terjadinya Angin
Berikut ini adalah
proses terjadinya beberapa jenis angin:
1. Proses
Terjadinya Angin Passat
Angin passat terjadi
bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah sekitar lintang 30 derajat
(baik lintang utara maupun selatan yang bertekanan maksimum dan sekitar lintang
10 derajat yang bertekanan minimum.
2. Proses
Terjadinya Angin Muson
Benua (daratan) dan
samudra (perairan) merupakan dua wilayah yang memiliki sifat fisika berbeda
dala hal menerima energi panas. Sebagai material padat, benua lebih cepat
menyerap panas tetapi cepat pula melepaskannya. Sebaliknya, samudra atau
wilayah perairan lebih lambat menerima dan melepaskan enegi panas. Perbedaan
sifat fisik kedua wilayah ini tentunya mengakibatkan perbedaan kerapatan dan
tekanan udara. Akibat adanyaperbedaan tekanan udara yang sangat mencolok antara
wilayah benua dan samudra, mengalirlah massa udara yang disebut angin muson
(monsoon) dari kawasan benua ke samudra atau sebaliknya. Perubahan arah gerakan
muson biasanya seiring dengan pergantian musim panas dan dingin.
5
|
3. Proses
Terjadinya Angin Darat Dan Angin Laut
Angin
darat dan angin laut merupakan jenis angin lokal yang terjadi di wilayah
pantai dan sekitarnya. Massa
daratan mempunyai sifat fisik cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan,
massa lautan lambat dalam menyerap panas dan lambat pu;a melepaskannya.
Sifat
ini menyebabkan perbedaan tekanan udara pada kedua tempat tersebut dalam waktu
yang bersamaan. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas, sehingga
udara menjadi panas lalu memuai dan bertekanan lebih rendah dari lautan.
perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari laut ke darat. Angin
dari laut ke darat ini disebut sebagai angin laut.
Sedangkan
pada malam hari tekanan udara di darat lebih tinggi dibanding tekanan udara di
laut. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari darat ke laut
seingga terjadilah angin darat.
4. Proses
Terjadinya Angin Gunung Dan Angin Lembah
Pada
pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung pegunungan lebih
dahulu disinari matahari bila dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya,
wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan udara yang rendah,
sedangkan suhu udara di daerah lembah masih relatif dingin sehingga mempunyai
tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari lembah ke lereng atau
ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini disebut sebagai angin
lembah.
Pada
malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga
terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah yang masih
relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.
6
|
D.
Faktor
Terjadinya Angin
Salah satu faktor penyebab timbulnya
angin adalah adanya gradien tekanan. Gaya gradien tekanan timbul karena adanya
perbedaan suhu udara. Dalam hal ini hubungan antara permukaan bumi dalam
menerima energi radiasi matahari yang sama tapi mempunyai laju pemanasan yang
berbeda – beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Perbedaan tekanan udara
pemanasan terlihat dari suhu udara yang berada langsung diatas permukaan yang
terpanasi sehingga menyebabkan ketidakseimbangan yang menimbulkan perbedaan
tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Gradien tekanan ini
akan memicu terjadinya angin. Atmosfer selalu berusaha membentuk sebaran
tekanan yang seragam, maka massa udara yang padat dari tekanan tinggi mengalir
ke tempat bertekanan rendah dimana massa udaranya relatif lebih renggang. Kuat
atau lemahnya hembusan angin ditentukan oleh besarnya kelandaian tekanan udara
atau dengan kata lain kecepatan angin sebanding dengan kelandaian tekanan
udaranya. Disamping kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh
faktor-faktor lain seperti pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek (frictional
force) (Pariwono, 1989). Semakin besar perbedaan tekanan udara maka semakin
besar pula kecepatan angin berhembus (Hasse dan Dobson, 1986 dalam Farita,
2006). Faktor lain yang berpengaruh dalam pembentukan angin adalah gaya
coriolis. Gaya coriolis timbul akibat rotasi bumi. Gaya coriolis menyebabkan
perubahan gerak angin ke arah kanan pada belahan bumi bagian utara dan
pembelokan angin ke arah kiri pada belahan bumi bagian selatan.
Arah angin dipengaruhi
oleh tiga faktor :
1) Gradien barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
Makin besar gradien barometrik, makin
besar pula kekuatannya. Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah.
Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin.
Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub
pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 900 sehingga sejajar
dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah
beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah
angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah
kiri, ke kanan atau ke atas.
7
|
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
Angin
selain sebagai unsur cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kondisi disekitar
tanaman. Selain pengaruhnya banyak bermanfaat bagi tanaman, potensi kerugian
tanaman yang disebabkan adanya angin juga besar. Oleh karena itu perlu adanya
pengelolaan terhadap lingkungan agar fungsi angin lebih mengarah pada hal yang
mendukung budidaya pertanian. Usaha pengelolaan angin di lahan pertanian memang
sangat sulit. Namun usaha masih dapat dilakukan walaupun hanya berpengaruh
kecil.
8
|
DAFTAR
PUSTAKA
9
|
0 komentar:
Posting Komentar